Rupa Tanmatra

Jika tubuh manusia dibagi secara horisontal, kaki tidak akan memiliki tangan. Namun, jika secara vertikal, setiap sisinya masing-masing memiliki satu bagian tubuh. Ibu pernah berkata ketika Mandara kali pertama datang ke Yogya untuk sekolah, “Jadilah tubuh kanan Mandara, karena ia hanya memiliki bagian kiri. Seperti ketika ibu menyusuimu di sebelah kanan dan Mandara di sebelah kiri.”

Sejak saat itu, aku selalu hadir jika Mandara membutuhkanku. Aku membuatnya seimbang, sama ketika ia hampir saja jatuh ke jurang di lereng Semeru kala itu. read more

Sabda Tanmatra

Aku benci ketika Mandara tak mengindahkan pintaku untuk tidak mengambil air sendiri di Sumber Mani.

Aku melihat kabut pekat yang dihuni oleh makhluk-makhluk tak beraga yang akan menjemputnya menuju alam kematian. Karena tempat itu adalah ruang transisi antara yang tampak dan tak tampak. Yang tampak bisa menjadi tak tampak. Yang tak nampak, bisa menampakkan dirinya.

Tak bisa kubayangkan nasib Mandara andai saja Prana tak cepat menggunakan intuisinya, lalu mengajak Arka untuk segera mencari. Dan andai saja arus bawah laut yang dimiliki Rara tak mereda ketika Mandara mengalami hipotermia di Ranu Kumbolo, barangkali Mandara tak terselamatkan. read more

Sparsa Tanmatra

Oh, aku mengerti sekarang, mengapa namaku selalu tercoret, mengapa seorang teman kecil pernah mengataiku cucu PKI kafir, dan mengapa rumah ini tidak ada botol kaca.

Ya, aku mengerti.

Kami menanggung dosa turunan. Nama kami tercatat dalam sebuah buku bersampul kuning. Bahkan bapak yang tidak ada sangkut-pautnya ikut tercatat. Aku mengerti, mengapa ia pensiun dini.

Ibu, traumanya belum juga hilang. Bahkan untuk menceritakan kepadaku dan adikku, Rara, ia menulis surat. Tak kuasa mengucap.

Surat dari seorang anak untuk ibunya paling indah yang pernah kubaca. read more

Mandara di Balik Layar

Kata orang, menulis novel itu susah. Ia harus selesai. Dari cerita bermula, sebuah novel harus menemukan jawaban.

Menulis novel sudah menjadi impian saya sejak lama. Beberapa judul pernah saya tulis. Perjalanan solo trip Flores, pun cerita tentang persahabatan remaja layaknya AADC pernah ada di laptop. Sayang, mereka tak pernah berhasil sampai titik. Sampai akhirnya saya melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Gunung itu memberi kisah dan membukakan banyak sekali kebetulan. Seolah memberi jalan, bahkan mengantarkan saya pada sejarah keluarga, yang barangkali, tak kan pernah habis ditulis, dan Indonesia punya utang yang tak kan mampu dibayar. read more