34°C pukul satu siang di Yogya. Matahari berada di titik zenith Pulau Jawa. Luar biasa panasnya. Sepiring nasi ayam geprek telah tandas. Menyisakan seperempat gelas es jeruk. Warung makan beratap seng membuat siang semakin panas. Saya berpikir untuk memesan minuman dingin kembali. Di antara kebingunan hendak memesan es teh atau es jeruk, sebuah pesan singkat masuk. Sebuah foto buku Mandara dan Sagara, dua novel saya yang pada 30 September lalu baru saja diluncurkan, muncul di layar ponsel. Pada foto, tampak dua anak baru lahir itu ditemani rangkaian bunga mawar merah di dalam pot gelas kaca berisi air, dipajang di kaki patung Ganesha dengan kain poleng menyelimuti kakinya.