Persisan Anta Tuan

Ini hari ketiga di Larantuka. Jumat 29 Maret 2013, tepat pada hari raya Jumat Agung, saya mengikuti satu dari banyaknya ritual Semana Santa di kota ujung timur pulau Flores. Tepat di depan Kapela Tuan Meninu, Kota Rewido, di bibir pantai saya bersama ribuan orang lainnya punya tujuan yang sama, yaitu melihat prosesi Persisan Anta Tuan. Persisan Anta Tuan adalah prosesi mengarak patung Yesus Wafat di Salib dengan menggunakan sampan. Arak-arakan dimulai dari Kapela Tuan Meninu menuju Armida Pohon Asam. Armada dalam bahasa Portugis adalah Ramida merupakan tempat pemberhentian dalam upacara Jalan Salib. Armida Pohon Asam tersebut terletak di depan istana Raja Larantuka, tepat berada di Pantai Kuce, Pohon Siri. read more

Suatu Kamis di Larantuka

Hari ini saya berkeliling kota dengan berjalan kaki, dimulai dari pelabuhan. Layaknya pelabuhan, segala bentuk kegiatan ekonomi terjadi di sini. Hiruk pikuk pedagang menawarkan barang dagangannya, riuh supir angkot mencari penumpang serta lalu lalang kapal yang silih berganti datang dan pergi mengantarkan manusia dan barang ke pulau seberang. Tidak peduli teriknya matahari menusuk kulit, mereka harus tetap bekerja, mereka sudah terbiasa. Di sini tampak sekali sifat dasar manusia, bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Pedagang memerlukan pembeli, supir butuh penumpang. Ada kebutuhan sosial dibalik kegiatan ekonomi tadi. read more

Selamat Datang Di Nagi

Lepas landas dari Kupang dan mendarat di Maumere. Kota yang menjadi pintu gerbang saya memasuki Pulau Flores. Selamat datang di Flores. Bahagia tak terhingga. Rasanya, baru kemarin malam bermimpi andai saja bisa ke Flores. Tapi kali ini, kaki saya benar-benar menapak di tanah tenun. Pulau yang sepintas terucap seperti bunga; flower.

Oiya, saat di El Tari Airport, Kupang, saya berkenalan dengan seseorang yang juga hendak menuju Larantuka. Saya menyapanya Bang Daniel. Begitu sampai di Maumere, saya berkenalan lagi dengan orang yang juga hendak menuju Larantuka. Bang Unun. Jadi begini triknya, kalau kamu melakukan perjalanan sendiri di Flores (atau pulau-pulau lain di Indonesia), sebisa mungkin berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Mungkin saja kalian punya tujuan yang sama. Hal ini dimaksudkan agar bisa menyewa mobil travel secara beramai. Karena ongkos akomodasi darat cukup sulit dan mahal. Sekali jalan, transportasi antara kota di Flores membutuhkan biaya sebesar Rp. 500.000;- untuk satu buah mobil sewa. Jadi, jika beramai-ramai, kamu bisa menghemat biaya. read more

Timor

Ready to start..

Dengan mata sedikit kecut karena tidak tidur, langkah kaki yang sedikit gontai menahan keseimbangan dari dua ransel yang cukup berat, saya mulai perjalanan ini. Tetapi langkah gontai itu yakin manapak lorong-lorong bandara Soetta, di pagi yang masih gelap.

Gemuruh bandara di pagi buta diisi lalu lalang orang menuju gerbangnya masing-masing. Gerbang dimana pesawat yang akan mereka tumpangi sudah menunggu di landasan. Sama seperti saya, manusia-manusia itu masih dengan jiwa yang tidak sepenuhnya tersisi, menahan kantuk sampai tertidur di kursi bahkan di emperan lorong bandara. Dan saya akhirnya bisa tertidur selama kurang lebih selama satu jam di dalam pesawat dari Jakarta menuju Surabaya, kota transit untuk menuju ke Kupang. read more

Dia Bernama Kelimutu

Keagungannya tak kalah dengan Gunung Rinjani di Lombok. Dia berada di Desa Moni, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai ke sana, kamu harus melakukan perjalanan selama satu setengah jam dari Ende dengan menggunakan bus menuju Maumere. Atau bisa menyewa mobil travel, hanya saja biaya lebih mahal. Moni sendiri adalah sebuah desa kecil yang cukup asri. Hamparan sawah hijau mengelilingi rumah-rumah penduduk yang berada di kaki gunung. Hawanya sejuk, berbeda dengan sebagian besar daerah di Flores yang panas. Dari desa Moni, kamu harus melakukan perjalanan sepanjang 12 km untuk mencapai kaki gunung itu dengan menyewa motor yang disediakan oleh banyaknya penginapan di Moni. Lalu setelahnya perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih satu sampai dua jam. read more