Malioboro di Sebuah Selasa Wage

Di sebuah sore, kala waktu matahari masih bersinar emas, saya berjalan menyusuri sebuah jalan kecil kampung yang menghubungkan Jalan Mataram dan Malioboro bernama Sosrokusuman. Pada jalanan kecil itu berjajar bangunan yang berfungsi sebagai penginapan, kios kaus dan souvenir khas Yogyakarta, dan warung makan di sisi utara dan dinding tinggi yang dilukis beragam gambar di sisi selatan.

Di sore itu, saya hendak mengikuti sebuah pesta rakyat sederhana yang diselenggarakan tiap Selasa pada pasaran wage. read more

Ada Keberanian di Pangrango

Berjalanlah tanpa banyak risau, niscaya tanpa disadari, kakimu telah melangkah jauh, hingga akhirnya tiba pada tempat yang kau tuju.

***

Ini adalah perjalanan dengan tim terbanyak pertama saya. 12 orang! Yang saya kenal hanya Roro, selebihnya tidak. Terlebih, saya merasa tidak nyaman berada di tengah kelompok besar.

Lalu, mengapa harus takut memulai sesuatu baru?

Seseorang berkata, naiklah gunung bersama teman-teman dekat, yang sudah saling mengenal. Namun, teman-teman dekat saya jarang yang suka naik gunung. Kebanyakan mereka sudah menjadi orang tua dengan anak-anak yang menggemaskan. Giliran ada yang suka naik gunung, kami tinggal di beda kota. Susah memang, kalau usia sudah di ambang pertengahan tiga puluhan, belum nikah, dan punya hobby naik gunung. Jadi, ketika Roro menawari mendaki bersama teman-temannya, saya langsung bilang, “MAU!” read more

Ulang Tahun di Bukit Turgo

Pada mulanya, kami—saya dan Missika— berencana akan melakukan perjalanan ulang tahun ke Goa Langse, Parangtritis. Kemudian, dengan banyak pertimbangan seperti, lokasi yang jauh dan citra saya sebagai anak gunung agar tetap berdiri teguh, kami memutuskan untuk merayakan hari jadi di Bukit Turgo. Bukit Turgo sendiri berada di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, Daerah istimewa Yogyakarta.

Rencana itu juga tidak berjalan mulus. Rencana berangkat pada subuh untuk mengejar Matahari terbit, berubah menjadi jam sebelas siang. Jeda waktu yang jauh bukan? Namun, seorang Sagitarius akan tetap menjadi Sagitarius, walau banyak kendala, kami tetap manusia setengah kuda yang berkomitmen melakukan rencana pemburuan dengan membawa busur dan panah sampai titik darah penghabisan. read more