BYURR! Air laut menyembur, membasahi tubuh kami—saya dan Bulan— yang duduk di haluan kapal. Segala gawai kami simpan di dalam tas, yang juga basah, secara bergegas. Air laut bisa merusak lebih ganas. “Duduk di belakang saja, Mbak,” ucap Mas Ian, kapten kapal kami. Ia melanjutkan “Ombaknya sudah mulai besar.” Bulan bergegas berjalan ke belakang kapal sedangkan saya hanya mampu mengesot mundur seraya menarik tas perlahan. Kapal mulai oleng.
***
Pagi ini, kami dalam penyeberangan menuju Gili Labak. Pulau yang dihuni oleh tigapuluh Kepala Keluarga itu berada di sebelah Timur Pulau Madura, masuk dalam Kabupaten Sumenep. Sudah sejak semalam kami tiba di Sumenep, setelah melalui perjalanan darat yang melelahkan. Ada beberapa pelabuhan di Sumenep yang melayani penyeberangan menuju Gili Labak, seperti Pelabuhan Kalianget, Desa Lobuk, Tanjung, dan Desa Kombang. Kami memilih Pelabuhan Kalianget.