Namanya Jaladri. Aku mengenalnya sudah lama. Mas Ladri, begitu ia biasa kusapa, adalah anak buah bapak di kantor koran harian dulu. Ia memang kerap sekali datang ke rumah. Selain di kantor, Mas Ladri juga sangat dekat secara personal dengan bapak. Ia pernah mengaku kepadaku dulu, bahwa bapak mengingatkan pada ayahnya yang dibuang ke Pulau Nusakambangan karena dituduh PKI.
Lucunya, ketika bapak memutuskan untuk pensiun dini, Mas Ladri ikut-ikut mengundurkan diri dari kantor. Alasannnya, ia merasa takkan punya guru jika bapak tidak lagi bekerja. Jadi, untuk apa ia berada di kantor?